Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia

Post a Comment
Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia - Hallo sahabat Islamedia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Keutamaan nikah, Artikel Perintah nikah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia
link : Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia

Baca juga


Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia



Bingung belum nikah?  Susah dapat jodoh yang ideal ? banyak orang yang belum mau menikah atau masih menunda-nunda untuk menikah padahal secara kasat mata nampak dengan jelas bahwa orang tersebut sudah sangat layak untuk menjadi bapak atau ibu tetapi dengan berbagai alasan belum juga mau menikah

1.     Alasan Belum Menikah  

-         Karena Alasan Fisik Belum Cocok
Mencari dan menemukan criteria yang cocok memang tidak mudah, kadang cocok dengan penampilan fisiknya tapi tidak cocok dengan prilakunya, kadang cocok dengan prilakunaya tapi tidak cocok dengan dengan kecantikan atau ketampanannya, kadang cocok dengan kepintarannya tapi tidak cocok dengan kondisi keluargannya, dan ternyata memeng seperti itulah kondisi setiap orang, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

-         Karena Alasan Ekonomi Belum Mapan Takut Tidak Bisa Menafkahi
Selanjutnya ada orang yang tidak atau belum berani nikah karena merasa miskin dan belum mapan sehingga dia berfikir mau dikasih makan apa anak istri saya kalau saya masih sepeti ini.

Qs. An-Nur (24): 32
وَأَنْكِحُوا الأيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya  : “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.

-         Karena Alasan Umur Merasa Belum Dewasa
Orang sekarang memang secara mental lama dewasanya tetapi secara sexual sangat cepat matangnya, kadang umur sudah  lebih 25 tahun atau  bahkan lebih masih menganggap belum dewasa padahal usia seperti itu sudah cukup matang untuk membangun rumah tangga.
  
-         Karena Alasan Karier
Kekawatiran untuk terhambat karirnya juga sering menghantui orang yang mau menikah padahal realitanya banyak orang yang sukses dalam karirnya justru  ketika dia telah berum tangga dan mempunyai anak karena barangkali ada orang –orang dekat yang selalu member motivasi dan mendukung karirnya sehingga bisa lebih terpacu dan focus dalam bekerja.

2.     Kenapa harus nikah

-          Supaya pahala  ibadahnya sempurna
Orang yang sudah berumah tangga dia selalu bekerja bukan untuk dirinya saja sementara yang belum menikah biasanya hanaya untuk dirinya saja karena itu nilai ibadahnya separuh dari orang yang berumah tangga, hadist Nabi saw yang artinya :
Barangsiapa kawin (beristeri) maka dia telah melindungi (menguasai) separo agamanya, karena itu hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separonya lagi”. (HR. Al Hakim dan Ath-Thahawi)

-          Supaya hidupnya lebih tenang
Bila seseorang itu menikah dan berniat karena ibadah pasti akan mendapatkan ketenangan namun bila ada motif lain tentu saja kembali kepada niatnya tersebut karena ini merupakan karuni dari Allah swt
Qs. Ar- Rum (30) : 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya :
 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”.

-          Supaya ada yang ngurus
Orang yang sudah berumah tangga hidupnya akan lebih terpola dan teratur karena sudah ada yang mengurus.

-          Supaya jadi kaya
Suatu ketika ada seorang sahabat datang kepada Nabi saw mengadukan prihal dirinya bahwa dia hidup miskin dan serba kekurangan maka kemudian nabi menyarankan kepadanya agar ia menikah agar menjadi kaya, barangkali diantara kita akan berkomentar buat sendiri aja susah kok malah mau nikah, inilah logika kebanyakan orang yang kurang yakin dengan rahmat Allah swt yang  selalu member rizki kepada setiap orang tanpa perhitungan.  

-          Supaya punya keturunan 
Makin berlama-lama menunda pernikahan maka akan makin sulit mempunyai keturunan apalagi bagi kaum hawa dimana biasanya selah berusia diatas 40 tahunan aka ada suatu masa yang disebut monopouse untuk itu bila ingin mempunyai penerus yakin kan diri untuk segera ikhtiar do’a dan tawakal agar segera berjodoh.

3.      Siapa yang nyuruh nikah

-          Allah dan rasulnya
Nikah adalah perintah Allah swt sang pencipta yang tahu persis keadaan manusia yang memerlukan teman atau pasangan dalam hidupnya demikan pula Rasul utusannya memerintahkan hal yang sama sebagaiman bisa kita jumpai dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan juga Hadist-hadis Nabi saw diantaranya :
Qs. An-Nisa (4) : ayat 3
وَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلا تَعُولُوا
Artinya :
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya”.

Dan Hadist Nabi saw  yang artinya : “Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga hendaklah kawin. Sesungguhnya perkawinan itu lebih dapat meredam gejolak mata dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa karena (puasa itu) benteng (penjagaan) baginya.” (HR. Bukhari)

-          Orang tua dan keluarga
Kalau ada anak bujang atau gadis yang sudah berumur layak berumah tangga tapi masih menunda-nunda biasanya yang paling bingung, sedih juga kasihan adalah orang tua dan keluarga dekat lainnya dan mereka tidak akan bosan-bosan untuk bertanya dan member saran yang pada intinya kapan akan menikah.
   
-          Orang yang peduli
Orang dekat yang kenal dengan kita biasanya juga bertanya seperti pertanyaan orang tua dan keluarga dekat bila kita masih sendiri.

-          Diri sendiri
Bisa berbentuk keluh kesah dikala sedang sendiri atau dikala mendapat undangan dari teman yang resepsi “ kapan saya Nikah? “
   
4.     Sebab-sebab menentukan pilihan

Pada umumnya orang menikah itu sebagimana hadist nabi menghendaki calon pasangan yang memiliki kecantikan, kekayaan, keturunan, dan  agama yang baik. Hadist nabi saw : Wanita dinikahi karena empat faktor, yakni karena harta kekayaannya, karena kedudukannya, karena kecantikannya, dan karena agamanya. Hendaknya pilihlah yang beragama agar berkah kedua tanganmu. (HR. Muslim)

Dalam hadist yang lainnya Nabi bersabda  yang artinya :
“Barangsiapa mengawini seorang wanita karena memandang kedudukannya maka Allah akan menambah baginya kerendahan, dan barangsiapa mengawini wanita karena memandang harta-bendanya maka Allah akan menambah baginya kemelaratan, dan barangsiapa mengawininya karena memandang keturunannya maka Allah akan menambah baginya kehinaan, tetapi barangsiapa mengawini seorang wanita karena bermaksud ingin meredam gejolak mata dan menjaga kesucian seksualnya atau ingin mendekatkan ikatan kekeluargaan maka Allah akan memberkahinya bagi isterinya dan memberkahi isterinya baginya”. (HR. Bukhari)

Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh (2) : 221
وَلا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلأمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Artinya :
“Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.”

5.     Temukan  Jodoh ideal  anda

-          Lihat kondisi diri sendiri
Setiap orang menginginkan jodoh yang ideal sangat maksimal dan menentukan criteria yang tinggi  tanpa melihat keadaan diri akhirnya sulit menenmukan keriteria itu bukan karena tidak ada, sebetulnya banyak juga Cuma yang banyak itu ternyata yang bersangkutan tidak masuk criteria mereka  untuk itu sebelum menentukan criteria calon pendamping introspeksi adalah jalan yang terbaik dan perlu difahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna pasti setiap pribadi memiliki plus minus.

-          Temukan yang sekufu atau sederajat
Setelah kita introspeksi dengan jujur maka action selanjutnya adalah mencari yang sesuai dengan keadaan diri kita dalam istilah agama sekufu atau sederajat atau kalaupun ada perbedaan tidak mencolok baik dari kecantikan, kepintaraan, umur, kekayaan atau pun kepribaidian lainnya karena nantinya bila kita berangkat dari kondisi yang relative seimbang akan mudah untuk dapat memahami satu dengan lainnya,

-          Jangan lupa berdo’a
Sehebat apa pun kondisi seseorang ujung-ujungnya kita menyerah kepada takdir karena itulah kita berharap yang menjadi takdir hidup kita adalah takdir yang Allah swt kehendaki itu memberikan kenyamanan dalam menerimanya dan salah satu caranya adalah dengan meminta kepadanya.

Demikian semoga bermanfaat.Waalohu a’lam bishowab,
Wassalamu ‘alikum wr wb.

baca juga : sunahkah mencukur bulu kemaluan
                   Rukun Iman, Islam dan Ihsan
 


Demikianlah Artikel Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia

Sekianlah artikel Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Wawasan Islam Mengapa Harus Menunda Nikah - Islamedia dengan alamat link https://islamediasaya.blogspot.com/2016/10/wawasan-islam-mengapa-harus-menunda.html
Mang Aip
Semoga Hari Esok Menjadi Lebih Baik

Related Posts

:

Subscribe Our Newsletter