Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia

Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia - Hallo sahabat Islamedia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia
link : Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia

Baca juga


Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia



Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an

Karakter Manusia Menurut Al-Qur'an
Karakter manusia menurut Al-Qur’an secara umum tanpa membedakan apakah orang beriman atau orang yang tidak beriman, laki –laki atau perempuan   pada hakikatnya  memiliki kesamaan sifat yang melekat atau bawaan dari lahir

pada diri setiap individu  semua diberi hawa nafsu dan akal fikiran serta kemerdekaan untuk menentukan jalan hidupnya sendiri karena semua manusia Allah swt yang menciptakan dari bahan yang sama  dan dari garis keturunan yang sama pula yaitu nabi Adam as.

Sifat-sifat tersebut diantarannya Allah swt terangkan dalam Al-Qur’an adalah  :    

#1. Karakter  Manusia  menurut  Al-Qur’an pertama adalah  Suci atau Fitrah
  
Sifat manusia hakikatnya fitrah Qs. Al-A’rof (7) : 172

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ

Artinya : “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?"

Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",

          Ayat ini mengingatkan kita bahwa sebelum manusia lahir telah diambil kesaksiaannya akan keesaan Allah swt, oleh karenannya semua manusia pada hakikatnya beragama tauhid atau mengesakan Allah swt

namun kemudian setelah lahir kedunia ketauhidan seorang anak manusia akan sangat dipengaruhi oleh kedua orang tuanya, dan lingkungannya atau pergaulannya, serta pendidikannya,

karena itu Nabi Muhammad saw menjelaskan dalam hadist yang sangat popoler bahwa semua anak Adam lahir dalam keadaan Suci (fitrah/mengesakan Allah) maka kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan dia beragama Yahudi atau Nasrani.

#2. Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an ke 2  adalah amat dzalim dan bodoh

Allah swt berFirman dalam Qs.Al-Ahzab (33) : 72


إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat lalim dan amat bodoh,”

          Dzalim atau aniaya adalah merupakan salah satu sifat manusia yang paling menonjol yang disebabkan karena kebodohan diri sendiri, ada beberapa ke dzaliman yang dilakukan oleh manusia yakni :

ü Dzalim atau aniaya kepada diri sendiri  seperti merokok, mengkonsumsi narkoba, bunuh diri, meninggalkan sholat dan lain-lain karena kesemuanya dapat mengakibatkan keburukan pada orang yang bersangkutan.

ü Dzalim atau aniaya kepada orang lain seperti merampok, membunuh, korupsi dan perbuatan-perbuatan lain yang mengakiabtkan kerugian bagi orang lain walaupun sebenarnya kerugian tersebut akan kembali juga pada dirinya sendiri.


ü Dzalim kepada Alam dengan mengeploitasi hasil alam tanpa kendali dan tidak melakukan rehabilitasi.

ü Dzalim kepada Allah swt menganggap Allah sama dengan mahluk yang dapat mempunyai anak, istri, tidak kuasa menghidupkan kembali manusia yang sudah menjadi tulang-belulang yang hancur dan perbuatan lainnya yang meremehkan Allah swt.

Selain Dzalim manusia juga bodoh dalam arti tidak mengetahui perintah dan larangan Allah swt, sehingga hidupnya  tidak mengikuti petunjuk yang benar dan aturan-aturan yang telah Allah swt tetapkan atau  semaunya sendiri dan yang lebih parah lagi sesungguhnya atau yang paling bodoh (jahil hakiki) adalah orang yang mengerti, faham perintah namun tidak dilaksanakannya

dan mengetahui larangan namun justru dikerjakannya karena itu tidak heran bila masjid sepi tempat hiburan ramai terlebih waktu sholat subuh,

sementara orang yang katanya cerdik pandai para pejabat bergiliran mengisi ruang hadir KPK atau kepolisian karena kasus korupsi, narkoba, pelecehan sexual dll.   

#3. Karakter Manusia menurut Al-Qur’an ke 3  adalah lemah

Sifat Manusia lemah Qs. An-Nisa (4) : 28


يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا

Artinya : “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”

          Semua manusia bersifat lemah, lemah fisiknya, lemah akalnya juga lemah hatinya karena itu aneh apabila ada manusia yang sombong, itu menunjukan bahwa dia tidak mengerti asal usulnya ,

bukankah ketika lahir dalam keadaan tidak berdaya dan tidak dapat bertahan hidup tanpa adanya pertolangan dan bantuan fihak lain? Dan disadari atau tidak kondisi ini akan kembali dia alami manakala diberi usia yang panjang

fisik kembali lemah asalnya waktu bayi tidak dapat berjalan nanti juga akan sama hanya dipembaringan, asalnya tidak bergigi nantipun gigi akan permisi satu-satu, tadinya tidak mengerti apa-apa nantipun diusia yang lanjut akan pikun dan begitu seterusnya.


#4. Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke 4  adalah Pelupa


Sifat Manusia adalah lupa Qs. Thoha (20) :115


وَلَقَدْ عَهِدْنَا إِلَى آدَمَ مِنْ قَبْلُ فَنَسِيَ وَلَمْ نَجِدْ لَهُ عَزْمًا


Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat.”
         
Lupa yang wajar  adalah bagian dari nikmat  karena bila kita tidak pernah lupa kita akan stress, orang yang selalu ingat dengan hal yang menggelitik terus menerus maka sepanjang hari akan selalu senyum-senyum sendiri, tertawa sendiri kemudian ngobrol sendiri,

orang yang selalu mengingat kesedihannya dia akan selalu murung dan sedih, melamun curhat dll demikian pula orang-orang yang selalu mengingat kesalahannya akan ketakutan yang  tidak berujung

untuk itu beruntung bila kita masih diberi lupa yang wajar sehingga kita bisa beraktifitas normal dan dapat tidur pulas.

          Sering lupa atau suka lupa adalah musibah karena itu jangan membiasakan diri untuk pura-pura lupa bila memang tidak lupa dan pelihara akal agar tetap dalam kondisi baik dengan tidak merusaknya

seperti mengkonsumsi menuman keras atau narkoba dan latih otak agar senantiasa ingat dengan sering-sering menghafal Al-Qur’an dan banyak-banyak dzikir mengingat dan menyebut Asma Allah swt.

#5. Karakter Manusia menurut AL-Qur’an ke 5 ialah tergesa-tergesa

Sifat Manusia tergesa –gesa Al-Isro (17) : 11

وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا

Artinya : “Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.

          Tergesa-gesa datangnya dari syaitan dan bersabar dari  Allah, orang sering melihat orang sukses dari sisi kesuksesannya pada saat memetik hasilnya bukan proses orang tersebut meraih kesuksesan

yang  pada umumnya didapat melalui proses yang panjang dan berliku serta penuh dengan ujian dan hambatan yang harus dihadapi dengan sabar  dan yakin bahwa badai pasti berlalu,  habis gelap akan terbit terang.Sebagaimana janji Allah dibalik kesukaran akan ada kemudahan.

Manusia umumnya ingin hal yang serba cepat atau instan seperti makan cabai begitu digigit akan langsung terasa pedasnya, ssehingga banyak yang ingin sukses mengambil jalan pintas

dengan menghalalkan segala cara akibatnya banyak orang yang tidak jujur dalam mengejar impiannya seperti mencuri, menipu, korupsi, memfitnah, salaing menjatuhkan dll demi untuk segera meraih kesuksesan.    

kenikmatan akan dia dapatkan. sehingga banyak orang yang ingin sukses

#6.  Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke 6 berkeluh kesah dan kikir

Sifat manusia Keluh kesah  dan kikir Qs. AL-ma’arij (70) : 19-21

       وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا    إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا    إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا    


Artinya : “ 19. Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. 20. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, 21. dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,”

          Mengeluh dengan yang sedikit  lupa dengan yang banyak, mengeluh dengan yang banyak karena melihat  ada yang lebih banyak pada orang lain, mengeluh dengan sedikit rasa sakit

lupa dengan kesehatan yang ada, begitu seterusnya selama manusia masih hidup dan tidak memiliki rasa cukup tidak akan berhenti dari sifat keluh kesah  begitulah kebanyakan manusia.

          Berkeluh kesah dikala kurang namun dikala berlebih kikir, sifat kikir dilatar belakangi karena rasa memiliki dan mencintai terhadap harta yang amat sangat dan adanya pemikiran bahwa harta yang dimilikinya adalah hasil kerja kerasnya semata

sehingga tidak perlu mematuhi perintah Allah untuk berbagi disamping itu bila dia harus membagikannya maka akan mengurangi jumlah hartanya yang dimiliknya.  

قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لأمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الإنْفَاقِ وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا


Artinya : “Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai khazanah rahmat Tuhanku, niscaya khazanah itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir.”(Qs. Al-Isro (17) : 100)

#7. Karakter manusia  menurut Al-Qur’an ke 7 adalah Cinta Dunia

Sifat Manusia cinta kesenangan dunia Qs. Ali Imron(3) :14

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ

Artinya : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”
         
Siapa orangnya yang tidak suka punya pendamping hidup yang cantik, pintar dan  sholeh?, siapa yang tidak ingin punya anak-anak yang sehat cerdas, sholeh berprestasi dan membanggakan?, 

siapa yang tidak senang bila mempunyai harta yang banyak, kendaraan yang mewah, rumah yang indah kebun yang luas, perusahaan yang besar ?, 

Dunia adalah surga bagi orang kafir dan penjara bagi orang beriman, oleh karena itu jangan sampai orang beriman tertipu dengan kesenangan yang sesaat didunia ini dengan sibuk mencari kesenangan dunia hingga melupakan akhirat,

kita hidup didunia tidak lama karena itu jadikan kesenagan dunia yang Allah berikan untuk menjadi sarana kita mendapatkan kebahagian akhirat shingga dunia akhirat kita bahagia dan selamat.

#8. Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke 8 adalah kebanyakan tidak bersyukur

Sifat manusia kebanyakan tidak bersyukur Qs. Al-Mu’min (41) : 61

اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ اللَّهَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَشْكُرُونَ

Artinya : “Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyai karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

Bersyukur artinya menerima pemberian dengan baik dan menggunakan pemberian tersebut sesuai dengan kegunaannya,

bersyukur diberikan harta dengan menggunakan harta tersebut untuk dibelanjakan dijalan Allah, untuk pribadi, keluarga dan juga berfungsi sosial dengan berzakat dan shodaqoh lainnya.

Bersykur terhadap nikmat sehat adalah dengan menjaga kesehatan dengan baik dan menggunakannya untuk beribadah secara maksimal,

Jika manusia dapat bersyukur maka nikmat tersebut akan bertambah dan sebaliknya dengan mengingkari maka azab menanti didunia dan akhirat.

#9. Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke 9 ialah gemar bebrbuat kerusakan dan  saling membunuh

Sifat manusia gemar berbuat kerusakan dan menumpahkan darah Qs. Al-Baqoroh (2) : 30

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Artinya : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

          Disaat musim kemarau kebakaran dan kabut asap, dan disaat musim hujan kebanjiran dimana-mana adalah dua pemandangan yang selalu bergiliran sepanjang musim,

dan kedua musibah ini contoh nyata yang terjadi di negri ini akibat dari ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab secara berjamaah mulai dari pekerja sampai ke pengusaha nakal, mulai dari rakyat jelata sampai ke pejabat yang nakal juga.

Membunuh baik karena peperangan atau alasan dendam pribadi dengan berbagai motif merupakan berita sehari-hari yang tidak mengherankan lagi,

bahkan lebih sadis dan lebih mengerikan karena ternyata banyak diantara pelakunya adalah orang-orang yang mengenal dan dekat dengan korban seperti itu pulalah awal pembunuhan yang di contohkan oleh putra Adam as Qabil yang membunuh adiknya Habil.

#10. Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke 10 adalah suka berselisih

Sifat Manusia berselisih pendapat Qs. Hud (11) : 118

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ

Artinya : “Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat.”

          Berselisih hal yang biasa bagi manusia, rambut boleh sama hitam namun pemikiran pasti berbeda mulai dari urusan yang terkecil sampai urusan yang terbesar, mulai dari urusan pribadi sampai urusan bernegara bahkan dalam hal agamapun

para ahli kitab dalam menanggapi suatu hukum  berbeda-beda  dalam menafsirkannya sesuai dengan niat, kecendrungan  dan keilmuan masing-masing sampai akhirnya tidak heran bila yahudi akan berpecah menjadi 71 golongan , nasrani menjadi 72 golongan dan kaum muslimin berpecah menjadi 73 golongan.    

#11. Karakter manusia menurut Al-Qur’an ke 11 adalah ingkar

Sifat Manusia Ingkar Qs. Ar-Rum (30) : 8

أَوَلَمْ يَتَفَكَّرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ مَا خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا إِلا بِالْحَقِّ وَأَجَلٍ مُسَمًّى وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ بِلِقَاءِ رَبِّهِمْ لَكَافِرُونَ

Artinya : ”Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka?, Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan waktu yang ditentukan. Dan sesungguhnya kebanyakan di antara manusia benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.

Anak yang diasuh, dibesarkan, dididik  suatau keluarga dalam suasana keprihatianan  kemudian menuai kesuksesan sehingga tidak terasa suasana pahit getir kehidupan dimasa prihatin dulu

terkadang membuat orang bersangkutan lupa pada  orang tua yang  telah berjuang menjadikannya sukses seperti sekarang  karena malu melihat keadaan  orang tuanya.

Ini hanya contoh kecil saja betapa mudahnya manusia mengingkari nikmat yang diterimanya padahal orang tuanya masih ada  maka tidak heran bila kepada Allah yang dianggapnya perkara yang gaib akan lebih mudah buat dirinya untuk mengingkarinya.

Berbeda kondisinya kepada atasan tempat ia bekerja lebih ditakuti dan dihormati karena menganggap dia lah pemberi rizki untuk diri dan keluarganya.

#12. Karakter manuia menurut Al-qur’an ke 12 adalah banyak membantah

Sifat Manusia  Banyak membantah Qs. Al-Kahfi (18) : 54

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَذَا الْقُرْآنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ وَكَانَ الإنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلا

Artinya : “ Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.”

          Membantah adalah pekerjaan orang yang malas, orang yang merasa benar dan membantah juga perbuatan orang yang tidak taat, pada saat terdengar kumandang azan banyak alasan dan bantahan untuk tidak bersegera menunaikannya,

bangun kesiangan, masih ngantuk, kerjaan lagi tanggung, cape dan lain-lain, perintah shodaqoh, zakat harta masih sedikit, diperintah haji sibuk kerjaan masih menumpuk dll alasan untuk membenarkan kesalahaannya.

          Sifat suka membantah  dicontohkan oleh kaum nabi Musa ketika disuruh berperang melawan penjajah malah nyuruh nabi musa perang sendiri karena mereka takut mati,

disuruh meminta ampun masuk negri palestina malah minta makanan, sudah dapat hidangan dari langit minta makanan lain,  disuruh motong sapi betina nanya sapi yang bagaimana, apa warnanya, bagaimana hakikatnya dan seterusnya. 

#13. Karakter Manusia menurut Al-Qur’an ke 13 adalah sering melakukan kesalahan

Sifat Manusia tidak terbebas dari kesalahan Qs. Yusuf (12) : 53

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلا مَا رَحِمَ رَبِّي إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya : “Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
         
Manusia tempatnya salah dan dosa, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang mengakui kesalahaannya, meminta maaf kepada sesama manusia, dan mohon ampun kepada Allah,
berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu memetik hikmah dari perbutannya serta memperbaiki keadaan dirinya karena kesempurnaan hanyalah milik Allah swt yang pencipta.

Waw lohu a’lam bis showab. Demikan  13 karakter manusia menurut Al-Qur’an yang dapat di share semoga  bermanfaat.

Dengan  memahami  sifat-sifat umum karakter manusia ini kita dapat memaksimalkan potensi posisif dan meminimalisir potensi negatifnya sehingga dapat kembali kepada Allah dalam keridhoaannya, amiin


Demikianlah Artikel Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia

Sekianlah artikel Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Wawasan Islam Karakter Manusia Menurut Al-Qur’an - Islamedia dengan alamat link https://islamediasaya.blogspot.com/2017/06/wawasan-islam-karakter-manusia-menurut.html
Mang Aip
Semoga Hari Esok Menjadi Lebih Baik

Related Posts

There is no other posts in this category.

:

Subscribe Our Newsletter